Mobirise Website Builder

Dokter: Tes Gula Darah pada Ibu Hamil Penting untuk Deteksi Diabetes Gestasional

Gera - 18 Nov 2024

Ibu hamil yang memasuki trimester pertama atau kedua dianjurkan menjalani tes gula darah untuk mendeteksi dini kemungkinan diabetes gestasional, sehingga intervensi dapat segera dilakukan.


“Pada diabetes gestasional, kita upayakan menurunkan gula darah ke tingkat yang lebih rendah dibandingkan diabetes pada umumnya, karena sering kali juga berdampak pada janin,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin dan Metabolik, dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, seperti dikutip Kompas.com, Senin (18/11/2024).


Diabetes gestasional adalah kondisi diabetes yang hanya terjadi selama kehamilan. Sebelum hamil, kadar gula darah perempuan mungkin normal. Namun, saat hamil, kadar gula darah dapat meningkat dan kembali normal setelah melahirkan.


Rulli menjelaskan bahwa diabetes gestasional berbeda dengan diabetes melitus tipe satu dan dua yang dialami perempuan saat hamil. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang mengakibatkan resistensi insulin.


“Selama kehamilan, ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron membuat insulin menjadi kurang efektif. Setelah melahirkan, kadar hormon kembali normal, resistensi insulin menurun, dan gula darah menjadi lebih rendah,” jelasnya.


Rulli menambahkan bahwa faktor genetik menjadi salah satu penyebab diabetes gestasional. Oleh karena itu, deteksi dini penting dilakukan, terutama jika ibu hamil memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.


Jika gula darah ibu hamil dengan diabetes gestasional tidak terkontrol, risiko bayi lahir dengan berat badan di atas rata-rata meningkat. Hal ini dapat mengharuskan persalinan melalui operasi caesar.


“Ibu dengan diabetes gestasional juga berisiko mengalami ketuban pecah dini atau premature rupture membrane. Jika persalinan dilakukan secara per vaginam, ada risiko bahu bayi tersangkut di panggul ibu atau distosia bahu,” kata Rulli.


Karena diabetes gestasional berbeda dari diabetes tipe satu dan dua, pengobatannya pun tidak sama. Penyebab yang mendasari masing-masing kondisi berbeda.


“Setelah melahirkan, gula darah biasanya kembali normal, meskipun ada kemungkinan ibu menjadi diabetes tipe dua. Maka, selama enam bulan setelah melahirkan, penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil,” tutupnya.

TERKAIT

Baca berita terbaru tentang Category
Mobirise Website Builder
Bisakah Semangka Bermanfaat untuk Kadar Gula Darah? Ini Temuannya
Rei - 21 Jun 2024

Semangka merupakan salah satu buah yang mengandung gula alami. Meskipun dianggap aman untuk penderit...

Mobirise Website Builder
Berapa Lama Waktu Berjalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?
Abie - 18 Jul 2024

Berjalan kaki memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu menurunkan berat badan. Untu...

Mobirise Website Builder
5 Penyebab Berat Badan Tidak Turun Meski Diet Ketat
Abie - 28 Aug 2024

Mengurangi porsi makan saja tidak cukup untuk menurunkan berat badan. Bahkan, ada kalanya berat bada...

Mobirise Website Builder
Dokter: Tes Gula Darah pada Ibu Hamil Penting untuk Deteksi Diabetes Gestasional
Gera - 18 Nov 2024

Ibu hamil yang memasuki trimester pertama atau kedua dianjurkan menjalani tes gula darah untuk mende...

© Copyright 2024 NTT Berkabar - All Rights Reserved